IFTITAH

Selamat Datang di blog kami. blog ini dibuat sebagai sarana komunikasi sekaligus sarana publikasi artikel-artikel yang disusun oleh pemilik blog ini keberadaan blog ini semoga memberi secercah manfaat. Kedepan pemilik blog akan menggunakan nama pena Dzikri Fi Rabbani

Pulang Mudik

Pulang Mudik
Berfose depan pesawat Lion Air

Rabu, 27 Januari 2010

HARGA KESUKSESAN

HARGA KESUKSESAN

(sebuah refleksi)

Erlan Naofal, S.Ag, M.Ag.

Setiap orang siapapun dia dan apapun warna kulitnya, baik hitam, putih maupun sawo matang, tentu mengharapkan dan menginginkan sukses dalam menjalani dan mengarungi hidupnya. Kesuksesan dalam pandangan setiap orang identik dengan kemudahan memperoleh fasilitas yang menyenangkan, mendapatkan status sosial tinggi, kesejahteraan dan kebahagian artinya dalam memori publik setiap orang yang sukses dipastikan orang itu bahagia, sejahtera dan mendapatkan status sosial tinggi, meskipun sebenarnya dalam realita tidaklah pasti seperti itu, tergantung dari ukuran kesuksesan itu sendiri. Kesuksesan itu meliputi kesuksesan materil dan spiritual. Kesuksesan materil dapat diraih dalam bentuk yang bermacam-macam, memperoleh pangkat dan jabatan yang tinggi, mendapatkan kekayaan yang banyak seperti jadi milyarder, punya mobil, rumah dimana-mana, tanah puluhan bahkan ratusan hektar, punya pabrik, meraih popularitas dan prestasi keilmuan yang sangat mengagumkan. Kesuksesan seperti ini belum tentu melahirkan ketenangan, kedamaian, kenyamanan dan kebahagian.

Untuk memperoleh kesuksesan materil ini ada dua jalan yang merupakan pilihan yaitu jalan putih dan jalan hitam. Jalan putih untuk memperoleh kesuksesan materil adalah jalan yang mengantarkan kepada kesuksesan dengan cara-cara yang dibenarkan, dan diperintahkan agama dan menjauhi cara-cara yang dilarang agama. Kesuksesan yang diperoleh dengan jalan putih seperti ini lebih berpeluang melahirkan kabahagian, ketenangan dan kesejahteraan. Sedangkan jalan hitam dalam meraih kesuksesan adalah dengan menggunakan segala cara tanpa memperhitungkan aturan dan norma-norma agama, seperti untuk memperoleh jabatan berani melakukan mudahanah (menjilat), rasywah (menyogok) dan lain-lain. Kesuksesan yang diperoleh dengan jalan seperti ini adalah kesuksesan semu belum tentu melahirkan ketenangan, kedamaian, kenyamanan dan kebahagian. Kesuksesan dengan jalan ini sering menimbulkan kesombongan, keangkuhan dan digunakan untuk menindas dan mendzalimi orang-orang yang seharusnya ia lindungi, ia ayomi dan ia kasihi. bahkan tidak sedikit orang yang meraih kesuksesan seperti itu bukannya memperoleh kebahagian malah ada yang sampai bunuh diri seperti Marlyn Monroe, Kesuksesan ini hanya berdimensi duniawi yang akan lenyapnya dengan matinya sang pemilik kesuksesan

Kesuksesan spiritual adalah kesuksesan yang melahirkan kebahagian, ketenangan dan ketentraman. Kesuksesan seperti ini hanya dapat diperoleh dengan ketundukan dan kepasrahan yang total atas berbagai aturan yang Allah tetapkan disertai prasangka-prasangka baik kepada-Nya. Segala aturan Allah ia laksankan dengan penuh keikhlasan, ringan tanpa beban dan tanpa paksaan.

Berkaitan dengan kesuksesan, Al-Ghazali mengelompokkan manusia kepada 4 golongan yaitu;

  1. sukses di dunia dan di akhirat.
  2. sukses di akhirat namun kurang beruntung di dunia
  3. sukses di dunia namun merugi di akhirat
  4. merugi di dunia dan di akhirat.

Kesuksesan ideal adalah mampu meraih dan memperoleh kesuksesan secara materil dan spiritual. Banyak orang yang mengharapkan kesuksesan tapi hanya sebatas angan-angan, keinginan tanpa berusaha mewujudkannya.. padahal untuk meraih kesuksesan materil dan spiritual ada harga yang mesti kita tebus. Salah satu harga kesuksesan adalah bekerja dan berkarya.

Bekerja dan berusaha itu ada 3 tingkatan yaitu, pertama : Kerja keras yaitu kerja yang menitik beratkan pada aspek jasmani dan fisik. Kedua, Kerja cerdas yaitu dengan mengoptimalkan daya pikir, daya nalar, srtategi. Ketiga, kerja Ikhlas adalah dilakukan semata-mata karena Allah bukan mudahanah (menjilat) karenanya perbuatan itu bukan hanya berdimensi duniawi tetapi juga berdimensi ukhrowi. Inilah salah satu hal yang harus dilakukan agar kesuksesan dapat diraih. Dunia ini adalah tempat kita menanam dan hasilnya akan kita peroleh nanti di akhirat ( الدنيا مزرعة الأخرة )

Banyak sekali pepatah dalam bahasa Arab yang menyatakan bahwa kesuksesan adalah buah dari kesungguhan dalam bekerja dan berkarya, pepatah tersebut berbunyi:

من جد وجد

Artinya:"Barangsiapa yang sungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan (kesuksesan)".

بقدر الكد تكتسب المعالى #

ومن طلب العلى سهر الليالى #

Artinya:"Ketinggian/kemulyaan hanya akan diperoleh sesuai dengan tingkat kepayahan (pada saat meraihnya). Barangsiapa mencari kemulyaan maka ia tidak tidur tengah malam (berjaga dengan melakukan hal-hal positip)".

Apabila kita mengharapkan kesuksesan dan kebahagiaan, namun kita tidak pernah mau menebus dan membayar kesuksesan itu dengan bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh tadi maka hal itu sama saja dengan mengharapkan sesuatu yang mustahil diperoleh. Dalam bahasa Arab ada kata mutiara yang menyatakan

ترجو النجاح ولم تسلك مسالكها #

ان السفينة لم تجر على اليبس#

Artinya:"Kau mengharap keselamatan kesuksesan, tapi kamu tidak mau menempuh jalan-jalan untuk mencapainya (maka itu mustahil) karena perahu pun tidak akan berlayar ditengah padang tandus".

Kata yang bergaris bawah dalam pepatah Arab aslinya adalah النجاة artinya keselamatan, lalu penulis ganti dengan kata النجاح yang artinya kesuksesan.

Dan jika kita tidak bekerja, berkarya dan berusaha sedangkan orang lain mau berusaha dan bekerja keras, maka pada saat mereka meraih hasil dari apa yang mereka lakukan, kita akan menyesal tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

اذا انت لم تزرع وأبصرت حاصدا # ندمت على التفريط فى زمان الزرع

Artinya:"Jika kamu tidak menanam(pada waktu menanam) dan (saat panen) engkau melihat orang lain sedang memetik hasil tanamannya, niscaya engkau akan menyesali telah menyai-nyiakan waktu menanam.

Bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh merupakan salah satu dari harga dalam meraih kesuksesan disamping harga-harga lainnya seperti berdo'a dan mengikuti orang sukses yang insya Allah akan dipaparkan dalam artikel lain. Wallahu a'lam bishshawab. (Sidikalang City, 25 Nopember 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar